HarApanNEWS.COM – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rest Area Indonesia (Aprestindo) R Widie Wahyu menyebut dari 135 titik rest area yang ada di sepanjang jalur mudik, ada tiga jalur yang berpotensi mengalami kepadatan atau peningkatan pengunjung, yaitu rest area di ruas jalan tol Cikampek-Merak, tol Transjawa, hingga jalur wisata. Rest area pada jalur-jalur tersebut dapat dipastikan selalu ramai pada saat arus mudik hingga arus balik Lebaran.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di rest area, skenario yang disiapkan adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas, hingga penambahan petugas di rest area. Selain itu, bila kepadatan pengunjung di rest area memengaruhi kelancaran lalu lintas di ruas jalan tol, maka akan dilakukan penutupan rest area sementara waktu untuk mengurai kepadatan.
“Untuk di dalam rest area sendiri, pasti ada penambahan petugas, ada rekayasa lalu lintas, dan jika rest area sudah penuh antrinya sampai mengganggu jalan tol, itu akan kita tutup sementara,” kata Widie saat diwawancarai tim B-Universe, Jumat (7/4/2023).
Selain langkah tersebut, Widie mengatakan waktu istirahat di rest area juga dibatasi selama 30 menit untuk meminimalisir penumpukan jumlah pengunjung.
Sebelumnya, Jasa Marga telah memprediksikan puncak arus mudik akan terjadi pada 19 April 2023. Di tanggal tersebut, diperkirakan akan ada sekitar 138.000 kendaraan yang menuju kampung halaman.
“Puncaknya untuk arus mudik itu akan jatuh di H-3 tanggal 19 April 2023. Kita prediksikan di hari tersebut ada sekitar 138.000 kendaraan atau naik 2% dari tahun 2022,” ujar Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Oktaviana.
Lisye mengungkapkan, prediksi volume lalu lintas keluar Jabotabek pada H-7 sampai dengan H+7 sebesar 2,78 juta. Kendaraan-kendaraan ini melalui empat gerbang tol utama yakni Cikatama (Cikampek Utama), Cikupa, Ciawi dan Kalitama (Kalihurip Utama). Jumlah kendaraan tersebut naik 6,77% dibanding Lebaran tahun 2022. Distribusinya ke arah timur/Transjawa sebesar 52%, ke arah barat/Merak 27,8%, dan ke arah Ciawi/selatan sebanyak 20,2%. Selengkapnya