Mencerna Data Penting AS, Bitcoin Cs Masih Terkoreksi

oleh -384 Dilihat
oleh

HarApanNEWS.COM – Harga mayoritas kripto berkapitalisasi pasar terbesar masih saja terpantau turun sepekan terakhir. Tak bisa dipungkiri pasar masih saja terbebani dari tekanan ekonomi global yang belum kunjung membaik.

Melansir data dari Coin Market Cap pukul 10:05 WIB, Bitcoin (BTC) terpantau ambles 1,31% sepekan ke harga US$ 28.046,58 atau serata degan Rp 418.174.508. Asumsi kurs yang digunakan adalah posisi rupiah pada penutupan perdagangan Jumat pekan lalu di mana US$ 1 setara dengan Rp 14.910.

Sementara Etherium (ETH) terpantau bergerak berlawanan arah dibandingkan koin lainnya. ETH justru terpantau menguat 2,36% sepekan, meskipun dalam sehari harganya terkoreksi 2,26%. Dengan demikian harga BTS saat ini berada di US$ 1.856,81 atau setara dengan Rp 27.685.037

Selebihnya koin terpantau terkoreksi. Setidaknya dari 10 koin, ada 6 yang mengalami penurunan sementara 3 sisanya mengalami penguatan tipis bahkan ada yang 1 stagnan. Berikut secara rinci pergerakan 10 koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam sepekan hingga Minggu (9/4/2023) pukul 10:05 WIB.

Selebihnya koin terpantau terkoreksi. Setidaknya dari 10 koin, ada 6 yang mengalami penurunan sementara 3 sisanya mengalami penguatan tipis bahkan ada yang 1 stagnan. Berikut secara rinci pergerakan 10 koin kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar dalam sepekan hingga Minggu (9/4/2023) pukul 10:05 WIB.

Sebagai catatan, saat ini investor memang cenderung memasang mode wait and see. Pasalnya, investor kini masih dibuat was-was kebijakan suku bunga ke depannya dan berbagai data indikator ekonomi lainnya.

Akhir-akhir ini data tenaga kerja menjadi fokus investor pada aset beresiko seperti ini. Pasalnya, data tersebut merupakan salah satu acuan bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan kebijakan moneternya. Data yang dirilis Jumat kemarin menunjukkan pasar tenaga kerja masih kuat.

Sepanjang Maret perekonomian AS dilaporkan mampu menyerap 236.000 tenaga kerja di luar sektor pertanian (non-farm payrolls), sejalan dengan ekspektasi analis.

Kemudian, tingkat pengangguran turun menjadi 3,5% dari sebelumnya 3,6%. Rata-rata upah per jam naik 4,2% year-on-year, tetapi menjadi yang terendah sejak Juni 2021.

Sebelumnya tanda-tanda perekonomian AS merosot semakin terlihat. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan kontraksi sektor manufaktur semakin dalam pada Maret.

Purchasing Managers’ Index(PMI) dilaporkan sebesar 46,3, sudah mengalami kontraksi (di bawah 50) selama 5 bulan beruntun dan berada di level terendah sejak Mei 2020.

Namun, dengan pasar tenaga kerja yang masih kuat dan inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) yang sulit turun membuat pasar kembali memprediksi bank sentral AS (The Fed) akan kembali menaikkan suku bunga pada Mei.

Di sisi lain, MelansirCNBC International, Jumat (7/4/2023), data tenaga kerja AS yang dirilis ADP sebelumnya menunjukkan gaji perusahaan swasta AS tumbuh lebih rendah dari yang diharapkan pada Maret lalu.

Laporan Departemen Ketenagakerjaan AS pada minggu ini juga menunjukkan jumlah pembukaan lapangan kerja yang tersedia jatuh di bawah 10 juta pada Februari untuk kali pertama dalam hampir 2 tahun

Angka pemutusan hubungan kerja (PHK) juga melonjak hampir lima kali lipat sepanjang 2023 dari tahun lalu.

Ini tentunya menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto. Pasar kripto akan melihat pergerakan dolar AS, imbal hasil Treasury, dan pasar saham AS. Jika tak ada sentimen positif yang menopangnya, aset berisiko seperti ini cenderung tertekan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

sumber

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.